PEJUANG
HIDUPKU
Hembusan angin
yang begitu menggoncang
Terasa menusuk
hingga ke jemari-jemari tulang itu
nampak malam yang
semakin begitu kelam
Seakan
menenggelamkan sesosok bayang dalam sorot kecil dari sebuah gubuk itu.
Dalam kelarutan
malam yang sunyi itu
Terdengar suara
asing, yang berbisik dalam tidurmu
Bagaimana caraku
menjumpaimu?
Sedang engkau
terlihat gelap,
gelap dan semakin
gelap.
Selalu kau cari
terang atas namaku
Kau berjuang atas
dasar aku
Kaw menjunjung
atas tinggiku
Kaw berkeringat
dalam dinginmu
Namun itu, itu
dan semua itu
Demi kehangatanku.
Lalu dimana aku?
Apakah aku ada
bersamamu?
Ya, aku ada dalam
kecerahan anganmu
Hanya satu mimpi
di atas sekian mimpi itu
Suatu saat,
cahyaku dapat melenyapkan kegelapanmu
Suatu saat, kan
ku tunjukkan baktiku atas kerja kerasmu.
Atas keteguhan
hatimu
Bahwa aku,
Aku adalah bagian dari tubuhmu
Terimakasih
ayahku, untuk semua perjuanganmu terhadapku.
MENCARI HATI
Hujan
semakin deras
Awan
pun semakin gelap
Keindahan
alaampun semakin tak terlihat
Gambaran
dunia ini seakaan sedang menggambarkan isi dalam relungku.
Hati
yang semula ciut kini semakin menciut
Apa
yang salah dalam diriku
Hingga
tak satupun dia, baik untukku
Dan
tak satupun diantara dia ,membaikkan kebaikanku
Hanya
karna sisi yang belum terlihat.
Mereka
bilang,
Hatilah
yang akan bertindak atas hati
Namun
mengapa tak bertindak atas kendali hati
Seakan-akan
hanya ingin menghakimi atas kelemahan ini
Hanya
karna aku belum mampu
Mereka
melenyapkanku.
Bukankah
garis dari kehidupan itu ada
Ia,
itu pasti bagi mereka yang luas, mereka yang teguh
Merekalah
yang dapat memandang kearahku
Mereka
yang berbeda diantaranya
Hingga
keadilan itu memang ada.
Namun
tidak sekarang untukku
Mungkin
esok, Esok ketika kesiapan hati telah mantap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar